Pasca ditilang'y vespa, oya harus melakukan misi penyelamatan dengan mengikuti persidangan di daerah Jakarta Pusat.
Ga pernah terbayangkan sebelum'y, oya harus merasakan panas'y kursi persidangan. Sejauh mata memandang seluruh ruangan persidangan dipenuhi dengan kaum adam dengan pakaian khas pria berwarna netral hitam, abu-abu, coklat, biru ect (hmm…oya salah kostum
). Dengan bodoh'y hari itu oya mengenakan baju  kebangsaan warna pink, seolah  begitu bersuka cita menghadiri persidangan (hehehe... 
).Oya duduk terpaku di deretan manusia terpidana yang siap menerima hukuman. Tiba-tiba terkejut dengan ketukan palu sidang yang mengisyaratkan tiba waktu'y oya menghadap sang hakim. Aga’ bingung juga harus ngapain, ternyata hakim langsung mengajukan pertanyaan sekaligus pernyataan.
 Hakim : “kamu  mahasiswa kan??? Harus'y kamu lebih paham dan taat dengan peraturan  pemerintah!!! Banyak banget peraturan yang kamu langgar!!! STNK, SIM, ga  ada kaca spion, ga ada plat nomor, kamu harus bayar denda lebih dari  300rb, kamu sanggup???”Dengan sedikit terbata-bata, oya menjawab...
 Oya :  “engga pa...”
 Hakim : “plat  nomor’y kenapa bs ga ada???”
 Oya :  “copot pa...”
 Hakim :  “kenapa bs copot???”
 Oya :  “emm...ya copot aja...saya juga ga sadar...”
 Hakim :  “harus’y kamu periksa dulu kondisi motor sebelum digunakan…klo plat’y  copot ya dipasang dulu…dipasang mur’y atau diiket…ckckck" (sambil  menggelengkan kepala)
 Oya :  “saya ga kepikiran pa...kan saya ga sadar klo plat’y copot...”
 Hakim : “anak  muda...kamu ini bagaimana c...padahal mahasiswa...lain kali kamu harus  lebih berhati-hati...klo mau mengendarai motor harus punya SIM, warna  motor harus sesuai STNK, dan satu lagi...plat nomor’y hrs  dipasang...jangan copot...”
 Dengan  sedikit pasang tampang melas oya jawab “iya pa...maav...”Setelah selesai dimintai pertanggungjawaban, oya bergegas keluar ruangan menuju tempat pengambilan STNK dan pembayaran denda. Tapi aneh...nada suara hakim itu memang terdengar tegas dan lugas ga berbanding lurus dengan ekspresi wajah'y yang tersenyum. Semua orang yang juga sedang menunggu giliran disidang juga menatap oya sambil tersenyum, bahkan ada seorang laki-laki yang nyeletuk sambil tertawa puas “neng...klo naek motor...platnya diiket dulu…hahaha
”Selesai sidang dan mengambil STNK, oya masih harus mengurus surat pengambilan motor ect. Birokrasi di Indonesia emang ribet ya…pengambilan STNK di Jakarta Pusat, surat pengambilan motor di Jakarta Selatan dan pengambilan motor yang ditilang di Jakarta Barat. Kondisi vespa juga luar biasa menyedihkan pasca penilangan.
Saran oya c...klo kena tilang, sebisa mungkin negosiasi supaya surat-surat motor yang ditilang, jangan pernah mau motor'y yang ditilang, coz berdasarkan pengalaman oya, ga ada satupun pihak dari kepolisian yang bertanggungjawab terhadap kondisi motor yang ditilang n' seringkali terjadi pencurian. Tapi lebih baik jadi warga negara yang budiman pastinya. Jadi rider sejati dengan mempersenjatai diri dengan surat-surat n' kelengkapan lain'y...
Sejak kejadian itu oya akan berfikir 2…3…4 sampe 5x untuk bawa vespa ke kampus

n' thats why I change the color of my scooter


oya_scooter