Secara bahasa 'akhwat' memilki arti 'saudara perempuan' dan merupakan  bentuk jamak dari 'ukhtun'. Kata 'saudara perempuan' maknanya bisa lebih  sempit yaitu 'saudara kandung' ataupun luas 'saudara seiman'.
Setiap  individu memilki opini dan interpretasi yang berbeda mengenai makna  'akhwat'. Menurut oya, kata 'akhwat' mengalami pergeseran makna. Kebudayaan, arus informasi, teknologi dan  komunikasi memilki peran dalam menggeser makna kata 'akhwat'
Jika  sebagian besar orang beranggapan bahwa  'akhwat' merupakan saudara perempuan yang seiman, oya berpendapat bahwa  tidak semua saudara perempuan seiman dapat dikatakan sebagai 'akhwat'
Jika  mendengar kata 'akhwat' maka yang terlintas dipandangan oya adalah  sosok muslimah berjilbab dan berpakaian syar'i.
Lebih dalam lagi  'akhwat' merupakan seorang muslimah yang memilki pemahaman yang mendalam  mengenai nilai iman dan islam, serta mengaplikasikan keilmuannya secara  'kaffah' baik untuk dirinya, keluarganya, maupun orang-orang disekelilingnya.
Buat  oya, sosok 'the real akhwat' yang menjadi 'the inspiring women' adalah:
Khadijah binti Khuwailid
Istri  pertama Rasulullah SAW, beliau merupakan  orang yang pertama kali beriman dan membela Rasulullah ketika orang  lain mengingkarinya, mendapat julukan sebagai 'wanita suci'.
Maryam binti Imran
Ibunda Nabi Isa AS,  beliau memperoleh anugerah dari Allah SWT dengan mengandung Nabi Isa AS  tanpa proses bercampur dengan laki-laki, mendapat julukan sebagai  'perawan dara'.
Fatimah binti Muhammad
Puteri Nabi Muhammad saw, hasil  buah cinta Rasulullah SAW dari  pernikahannya dengan Khadijah, merupakan istri seorang Khalifah besar  Ali bin Abi Thalib. (for me, she's 'the best women' ever)
Asiyah binti Muzahim
Istri Raja Fir'aun,  beliau mendapatkan siksaan dari suaminya sendiri hingga wafat karena  tidak mengakui Fir'aun sebagai Tuhan. Asiyah juga merupakan putri yang  menyelamatkan Nabi Musa AS yang  dihanyutkan di sungai Nil.
Disamping sederet nama 'inspiring women' lainnya, seperti  ummu Zainab, Asma' binti Abu Bakar, Shafiyah binti Abdul Muthalib, ummu  Sulaim binti Milham, Saudah binti Zam'ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah  bonti Umar, ect.
Pastinya Qt ga' bisa menyandingkan nama besar  mereka dengan sosok 'akhwat' masa  kini. Tapi tentu aja begitu banyak 'akhwat' masa kini yang bisa  dikategorikan sebagai 'the real akhwat' yang juga mengaplikasikan nilai  iman dan islam dengan metode dan zaman yang berbeda.
Hmmm...klo  bicara tentang makna 'akhwat'
I defenetly 'not yet' being the real  akhwat.
oya_scooter